-->

Ilmu Pengetahuan Alam Dan Perkembangan Teknologi

Post a Comment
Ilmu Pengetahuan Alam dan Perkembangan Teknologi

BAB 1 
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Seseorang memakai teknologi sebab ia mempunyai akal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi sebab seseorang memakai akalnya dan akalnya untuk menuntaskan setiap problem yang dihadapinya.  Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, mirip computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ilmu Pengetahuan Alam?
2. Bagaimana perkembangan teknologi?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa bekerjsama semenjak dahulu teknologi sudah ada atau insan sudah memakai teknologi. Kalau insan pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan kerikil atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah memakai teknologi,yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu sikap dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih terang dan lengkap perihal definisi teknologi yaitu cara melaksanakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan insan dengan pemberian alat dan logika sehingga seolah-olah memperpanjang, memperkuat, atau menciptakan lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal insan semenjak jutaan tahun yang kemudian sebab dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Kaprikornus semenjak awal peradaban bekerjsama telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Kaprikornus secara harfiah teknologi sanggup diartikan pengetahuan perihal cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya yakni cara melaksanakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan insan dengan pemberian logika dan alat, sehingga seolah-olah memperpanjang, memperkuat atau menciptakan lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Sedangkan berdasarkan Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan mempunyai ciri efisiensi dalam setiap bidang aktivitas manusia. Pengertian teknologi secara umum adalah:
·         proses yang meningkatkan nilai tambah
·         produk yang dipakai dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
·         Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Kemajuan teknologi yakni sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, sebab kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap penemuan diciptakan untuk memperlihatkan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara gres dalam melaksanakan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga ada dampak negatifnya
Perkembangan teknologi terjadi kalau seseorang memakai alat dan akalnya untuk menuntaskan setiap problem yang dihadapinya. Sebagai pola sanggup dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu :
(1) pesawat terbang,
(2) laut dan perkapalan,
(3) alat transportasi,
(4) elektro dan komunikasi,
(5) energi,
(6) rekayasa ,
(7)alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan
(8) pertahanan dan keamanan.

B. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya sanggup kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji materi pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk menciptakan alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA sanggup dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laris alam.
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi klarifikasi dari objek (benda dan energi) dan kejadian alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan kejadian dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal semoga berlaku umum, yang berarti sanggup dipakai kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.
Teknologi sanggup dibuat dari IPA, tetapi sanggup juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA sanggup diibaratkan sebagai kendaraan beroda empat yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya kendaraan beroda empat itu, sebab sanggup menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam kendaraan beroda empat itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga kendaraan beroda empat itu kondusif dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi kondusif dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan dipakai dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, menciptakan konstruksi di alam, dan menciptakan alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.
Teknologi mencakup teknik menyusun objek, serta menciptakan konstruksi alam dan alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menjadikan kejadian yang diharapkan oleh perancang teknologi.
Dalam biologi, teknologi juga sanggup diartikan sebagai teknik mengendalikan organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu, contohnya mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris memperlihatkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering sanggup diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi menciptakan alat pacu jantung untuk dipasang pada badan insan disebut bioengineering. Konsep teknologi memakai konsep IPA dasar dan terapan, contohnya yakni merancang cara untuk menciptakan tanah berpori-pori, semoga tanah sanggup menyimpan banyak air kohesi, contohnya dengan membenamkan kompos atau materi organik yang lain ke dalam tanah dengan memakai teknik dan perhitungan tertentu.
Sains dan Teknologi telah menempel bersahabat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka berguru sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada dikala ini yakni sangat penting dan menjadi keniscayaan. Pentingnya terampil berkomunikasi sanggup dibuktikan secara sepintas melalui aneka macam surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan dikala ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi aneh di Indonesia.
Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita sanggup memasuki aneka macam bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas langsung maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir langsung yang pasti. Sebagaimana kita ketahui negara-negara Asia pernah mengalami masa kejayaan di bidang sains dan teknologi. Justru ketika negara Barat mengalami apa yang disebut dengan “abad kegelapan”. Islam punya peranan penting di bidang tersebut . Sayang, itu yakni masa silam. Kolonialisme menciptakan sains dan teknologi diambil alih oleh Barat, dan menjadikan negara terjajah termasuk Indonesia hanya sebagai negara “satelit”.Sebuah kilas balik dari sisi sejarah dan filosofi ini semoga bisa menciptakan kita menguraikan kembali kesuksesan yang pernah kita ukir di masa lampau. Dan berpikir, bahwa dikala ini pun kita harus kembali merebut sejarah itu. Berikut kepingan pertama dari 2 (dua) tulisan.Di kepingan epilog dari buku “Aborted Creativity: Science and Creativity in the Third World,” Susantha Goonatilake menyimpulkan bahwa: “The major carriers of science in the Third World, the universities and the research institutes, …, produce a large number of scientists as well as … impressive output…. This science, though important practically, is of mediocre creativity; it has failed to produce any significant originality in thinking.” Dalam buku tersebut dimuat aneka macam hasil studi terhadap perkembangan sains dan teknologi di negara-negara berkembang baik di Asia, Afrika maupun Amerika Latin pada periode pra-kolonial, kolonial dan pasca-kolonial. Istilah “aborted creativity” dipakai untuk menegaskan adanya pola umum dalam perkembangan pengetahuan di Dunia Ketiga, dimana kreativitas yang pernah tumbuh berkembang di masa pra-kolonial, mengalami marjinalisasi, tekanan-tekanan, sehingga hasilnya tidak bisa meraih tahap perkembangan yang lebih tinggi. kemajuan sains dan teknologi sanggup dipercepat melalui koordinasi riset secara nasional dan dukungan pemerintah secara terorganisasi. Meluasnya peranan sains dan teknologi dalam pemerintahan dimotivasi utamanya oleh impian negara-negara dalam bersaing dengan negara lainya.


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN 
Guna mempersiapkan sumber daya insan yang handal dalam memasuki era kesejagadan, yang salah satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan yakni kurikulum yang berbasis pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar. Bahan kajian ini merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana penerima didik diberi kesempatan untuk membahas problem teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani produk-produk teknologi, menciptakan peralatan-peralatan teknologi sederhana melalui aktivitas merancang dan membuat, dan memahami teknologi dan lingkungan.
Kemampuan-kemampuan mirip memecahkan masalah, berpikir secara alternatif, menilai sendiri hasil karyanya sanggup dibelajarkan melalui pendidikan teknologi. Untuk itu, maka pembelajaran pendidikan teknologi perlu didasarkan pada empat pilar proses pembelajaran, yaitu: learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, dibutuhkan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang sanggup menghasilkan aneka macam teknologi yang bermanfaat bagi umat insan Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.

Related Posts

Comments

Subscribe Our Newsletter